M A K A L A H SEJARAH PERADAPAN ISLAM DINASTI-DINASTI KECIL DIBAGIAN TIMUR BAGHDAD
|
BAB I PENDAHULUAN
A.
Sejarah Singkat
Dinasti-dinasti kecil dapat dibedakan menjadi dua
dari segi ketundukan kepada halifah : Dinasti yang mengakui khilafah abasiah
dan dinasti yang tidak mengakui khilafah abasiah. Sedangkan dari segi letak
geografis, dinasti-dinasti kecil dapat dibedakan menjadi dua :
dinasti-dinasti kecil siti nur bakdat : tohiri, safari, dan samani. Dan
dinasti-dinasti kecil di Bakdat : berisi, aglahi, thulul, hamdani, dan
ikhsidi. Akan tetapi terdapat dua dinasti kecil yang secara langsung
menguasai bakdat : buaihi dan saljuk. Ini adalah salah satu uberan sejarah
yang dapat memudahkan kita dalam menelusuri peradaban perkembangan islam.
B.
Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini penulis mempunyai
beberapa tujuan diantaranya :
a.
Penulis ingin memaparkan
tentang dinasti tohiri ( 200 – 259 H./820 – 872 M.)
b.
Dinasti Safari (254 – 289
H./867 – 903 M.)
c.
Dinasti Samani (261 – 389
H./874 – 999 M.)
d.
Sebagai salah satu bahan
diskusi mahasiswa stain ma’aref metro.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dinasti Tohiri (200H-259H/820M-872M)
Dinasti yang pertama mendirikan sebuah Negara semu
Independen di sebelah timur Bakdat adalah orang yang pernah dipercaya oleh
almakmun untuk menduduki jabatan jendral, yakni Tohir Bin Al Khusain dari
Khurasan, yang secara gemilang berhasil memimpin bala tentara untuk melawan
al amin. Tohir adalah keturunan Budak Persia pada tahun 820 M diangkat oleh
Al Makmun sebagai gubernur atas semua kawasan disebelah Timur Bakdat dengan
pusat kekuasaannya di Khurosan. Meski secara formal para penerus Thohir
adalah pengikut Kolifah, mereka memperluas wilayahnya hingga perbatasan
India. Mereka memindahkan pusat pememrintahan ke Naisabur, dan disitu mereka
berkuasa sampai tahun 872 H, sebelum akhirnya digantikan oleh Dinasti
Safariah. Sebelum meninggal Harun Arashid telah menyiapkan dua anaknya yang
diangkat menjadi putra mahkota untuk
menjadi kholifah Al Amin dan Al Makmun. Al Amin dihadiayi wilayah bagian
barat sedangkan Al Makmun dihadiahi wilayah dibaggian timur. Setelah Harun
Arosid wafat (809 M) Al amin putra mahkota tertua tidak bersedia membagi
wilayahnya dengan Al Makmun oleh kerena itu, pertempuran dua bersaudara
terjadi yang akhirnya dimenangkan oleh Al Makmun. Setelah perang usai Al
Makmun menyatukan kembali wilayah dinasti Bani Abas. Untuk keperluan itu, ia
didukung oleh tohir panglima militer, dan saudaranya sendiri yaitu Al
Muktasim. Sebagai Imbalan jasa, Tohir dianggap menjadi panglima tertinggi
Bani Abas dan gubenur mesir 205 H. wilayah kekuasaannya kemudian diperluas
sampai ke Khurosan (820 – 822 M). dengan janji bahwa jabatan itu dapat
diwariskan pada anak-anaknya. Dinasti Tohiriah dikhurosan mengakui khilafah
Abasiah. Dinasti ini dipimpin oleh empat amir.: Thohir Ibnu Husen (159 – 207
H) sebagai pendiri Talhah Ibnu Tohir 207 – 213 H. Abdullah Ibnu Tohir 213 –
248 H. dan Muhammad Ibnu Tohir 248 – 259 H. dinasti Thohii dianggap berjasa
karena berhasil menjadikan kota Naisabur sebagai kota Ilmu dan kebudayaan ke
Timur. Akan tetapi Kholifah Thohiriyah tidak berdaya ketika kholifah bani Abas
tidak mendukung lagi kekuasaanya dan malah mendukung dinasti Safari yang
melakukan ekspansi dan dianggap berhasil oleh kholifah abasiah (Al Muktamit
dan Almuafah). Oleh karena itu dinasti safari berhasil menghancurkan dinasti
Thohiri di Khurosan, dan berdirilah dinasti Safari.
B.
Dinasti Safari (254H-289H/867M-903M)
Dinasti Safari didirikan oleh Yakup Ibnu Lais Al-
Safar yang berkuasa antara tahun 867-878 M . Yakup Ibnu Lais Al- Safar adalah
perwira militer yang kemudian diangkat menjadi amir wilayah Sajistan pada
zaman Khalifah Al-Muhatadi 869-870 M. Dinasti ini yang bermula di Sajistan
dan berkuasa di Persia, didirikan aloe Yakup ibnu Lais Al-Safar. Al- Safar
menjadikan pengrajin tembaga sebagai pekerjaannya dan merampok sebagai
kegemarannya.
Perilakunya yang sopan efisien sebagai seorang
kepala gerombolan perampok telah menarik perhatian Gubernur Sajistan, yang
telah memberinya kepercayaan untuk memimpin bala tentaranya. Al- Safar
akhirnya menggantikan Gubernur itu dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan
hamper keseluruh Persia dan kawasan pinggiran India, bahkan mengancam
kekuasaan Bagdad yang berada di bawah pimpinan Khalifah Al-Muhtamid.Yakup
Ibnu Lais Al- Safar mendapat dukungan
dari Khalifah Al-Muhtamid 870-892 M untuk memperluas wilayah kekuasaannya
hingga berhasil menaklukkan Blakh, Tabaristan,Sind, Kabul. Penaklukan yang
dilakukannya membuat Yakup Ibnu Lais Al-Safar semakin kuat dan mengirimkan
hadiah kepada Khalifah di Bagdad dan bahkan iapun didukung untuk menalukkan
Dinasti Tohiri dan Khurasan. Akan tetapi, penaklukan wilayah-wilayah
dilakukan oleh Yakup Ibnu Lais membuat Khalifah di Bagdad khawatir, oleh
karena itu Khalifah Al-Muhtamad (256-279 H/870-892M). Menaklukkan Safari
dipimpin oleh Yakup Ibnu Lais Al-Safar, Yakup menantang Khalifah dan menuntut
kemerdekaan wilayahnya. Setelah meninggal Yakup digantikan oleh saudaranya,
Amr Ibnu Al-Lais (878-903 M). Atas bantuan Ismail Ibnu Ahmad Al- Samani,
Khalifah Bagdad berhasil menangkap Amr Ibnu Al-Lais, kemudian ia dipenjara di
Bagdad hingga meninggal pada zaman Khalifah Al-I Mu’tadid (870-892 M). Atas
dasar itulah Khalifah menjadikan Dinasti Samani sebagai penguasa Khurasan.
C.
Dinasti Samani (261-389 H/874-999 M)
Untuk menelusuri kekuasaan Samani, kita harus
kembali pada zaman Al-Ma’mun yang membagi-bagi wilayah kepada para
pendukungnya bersamaan dengan pemberian wilayah kepada Thohiri di Khurasan.
Pembagian wilayah dan amirnya pada zaman Al- Ma’mun
1.
Wilayah Transoxiana
gubernurnya ( Amir) Asad Ibnu Saman
2.
Samarqand gubernurnya
(Amir) Nuh Ibnu Asad
3.
Farganah gubernurnya
(Amir) Ahmad Ibnu Saman
4.
Syasy dan Asyrusanah
gubernurnya (Amir) Yahya Ibnu Asad
5.
Hirrah guberbur (Amir)
Ilyas Ibnu Asad.
Asad Ibnu Saman diberi kewenangan oleh Al-Ma’mun untuk memimpin daerah
Transoxiana. Kemudian Dinasti kecil ini menaklukkan wilayah-wilayah
disekitarnya sehingga menguasai Transoxiana, Khurasan, Sajistan, Karman,
Jurjan, Rayy dan Tabaristan. Dinast samani berkuasa hingga Khurasan setelah
berhasil membantu Khalifah Abbasiyah (Al-Mu’Adid) menangkap dan memenjarakan
Amr Ibnu Al-Lais (Khalifah Dinasti Safari terakhir).Pada Waktu itu lahir
ulama’ besar yang juga melahirkan karya-karya besar. Diantara mereka adalah
Zakaria Al-Razi , Al-Farabi, Al-Biruni, Ibnu Sina,Umar Hayyam.
Keluarga samaniyah dari Tansoxiana dan Persia adalah orang-orang
keturunan saman, yaitu seorang bangsawan dari Balkh. Pendiri Dinasti ini
adalah Nasr bin Ahmad, cucu dari saman, tetapi figur yang menegakkan
kekuasaan dinasti ini adalah saudara Nasr yaitu Ismail yang pada tahun 900H,
berhasil merebut Khurasan dari genggaman Dinasti safariyah. Ketika berada di
bawah kepemimpinan Nasr II (Ibnu Ahmad) yang berada digaris keturunan keempat
samaniyah yang pada awalnya merupakan kelompok para gubernur muslim di bawah
kekuasaan dinasti Thohiriyah berhasil memperluas kerajaan hingga Sajistan, Karman.
D.
Kondisi Sosial, Politik dan Ekonomi Dinasti -Dinasti Kecil di Timur
1.
Perluasan Wilayah Bagdad
Dalam rang memperkuat Dinasti Ghasnawi, Subugtigin melakukan
penaklukkan wilayah di sekitarnya. Daerah-daerah yang ditaklukkan oleh
subugtigin adalah Punjab (India) dan Kabul ( Afganistan) pada tahun 997,
Subugtigin wafat. Ia digantikan oleh anaknya Ismail. Akan tetapi kepemimpinan
Ismail dikudeta oleh saudaranya, Mahmud. Mahmud mulai memakai gelar Sultan
(sebelumnya bergelar Amir) dn menyatakan diri tunduk kepada khalifah Abasiyah
(Al-Qadir Bilah) antara tahun 1001-1024 M. Mahmud Al- Ghasnawi juga melakukan
perluasan wilayah dengan menaklukkan Lahore, Multan dan sebagin daerah Sind.
Setelah itu iapun menaklukkan Hujarat (1025 M), Khawarizmi,Yorgia dan Ray
1026 M.Akhirnya kekuasaan Dinasti Ghasnawi meliputi India Utara, Irak,
Persia, Khurasan, Kurdistan, sebagian Transoxiana, Sijistan, Tepi sungai
Gangga dan Punjab (sekarang Pakistan)
2.
Kondisi Sosial Bagdad
Sebelum membangun kota Bagdad, Al-Mansur mengutus banyak ahli untuk
tinggal beberapa lama dikota itu, mereka diperintahkan untuk meneliti keadaan
tanah, cuaca dan kondisi geografisnya. Meraka menyimpulkan bahwa Bagdad yang
terletak di sungai Tigris sangat strategis dijadikan pusat pemerintahan
Islam.tidak menunggu waktu lama sang Khalifahpun membangun kota Bagdad. Ia
mengerahkan sekitar 100000 orang yang terdiri atas arsitek, tukang kayu,
tukang batu, pemahat, pelukis dan lain-lain. Mereka berasal dari berbagai
kota seperti Suriah, Mosul, Basrah,Kufah, dan Iran. Dalam Ensiklopedi Islam
disebutkan bahwa dana yang dihabiskan dalam pembangunan itu mencapai 4.883.000
dirham. Dengan dana sekian besar jadilah sebuah kota baru dengan arsitektur
yang indah. Bentuknya bundar sehingga dijuluki kota bundar, dua lapis tembok
besar setinggi 90 kaki mengelilingi kota itu, lapisan bagian bawah selebar 50
hasta dan bagian atasnya 20 hasta. Dibagun pula parit yang dalam yang
berfungsi untuk saluran air dan benteng pertahanan.tepat di tengah kota
Bagdad didirikan Istana Khalifah yang bernama Al-qasr Az-Zahabi (istana emas) nama ini melambangkan
keagungan dan kemegahan.dibangun pula masjid raya bernama masjid Jami’ Al-
Mansur. Dan tak ketinggalan dibangun perumahan penduduk, pasar dan
kantor-kantor pemerintahan.Al-Mansur juga membangun istana diseberang sungai
Tigris.Kemegahan dan keindahan istana itu seolah menggambarkan istana surgawi
yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Satu istana lagi dibangu di sebelah utara
kota yang dinamakan Ar-Rusafah.Khlaifah-Khalifah setelah Al-Mansur membangun
kota Bagdad dengan mendirikan sarana-sarana ibadah, pendidikan dan ilmu
pegetahuan.Sehingga, pada tahun 800 M kota Bagdad telah menjelma menjadi kota
besar yang menjadi pusat pendidikan, ilmu pengetahuan, ekonomi dan politik.
Penduduknya kala itu berjumlah lebih dari 1 juta jiwa.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pemaparan
sejarah peradaban Islam pada dinasti-dinasti kecil di bagian Timur Bagdad
secara hemat dapat kami simpulkan :
a.
Tohir adalah keturunan
Budak Persia pada tahun 820 M diangkat oleh Al Makmun sebagai gubernur atas
semua kawasan disebelah Timur Bakdat dengan pusat kekuasaannya di Khurosan.
Meski secara formal para penerus Thohir adalah pengikut Kolifah, mereka
memperluas wilayahnya hingga perbatasan India. Mereka memindahkan pusat
pememrintahan ke Naisabur, dan disitu mereka berkuasa sampai tahun 872 H,
sebelum akhirnya digantikan oleh Dinasti Safariah.
b.
Dinasti ini yang bermula
di Sajistan dan berkuasa di Persia, didirikan aloe Yakup ibnu Lais Al-Safar.
Al- Safar menjadikan pengrajin tembaga sebagai pekerjaannya dan merampok
sebagai kegemarannya.
Perilakunya yang sopan efisien sebagai seorang
kepala gerombolan perampok telah menarik perhatian Gubernur Sajistan, yang
telah memberinya kepercayaan untuk memimpin bala tentaranya.
c.
Keluarga samaniyah dari
Tansoxiana dan Persia adalah orang-orang keturunan saman, yaitu seorang
bangsawan dari Balkh. Pendiri Dinasti ini adalah Nasr bin Ahmad, cucu dari
saman, tetapi figur yang menegakkan kekuasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Jaeh Mubarok, M.Ag.Sejarah Peradapan Islam. Cv. Pustaka Islamika. Bandung 2008.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………….. iii
BABA I PENDAHULUAN ………………………………………... 1
A. Sejarah Singkat ………………………………………... 1
B. Tujuan ………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………… 2
A. Dinasti Tohiriah ………………………………….. 2
B. Dinasti Safariah ………………………………….. 3
C. Dinasti Samaniah ………………………………….. 4
D. Kondisi Sosial, Politik dan Ekonomi
Dinasti
-Dinasti Kecil di Timur ………………………. 5
BAB III KESIMPULAN …………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 8
|
0 komentar:
Posting Komentar