Evolusi dan Bioteknologi
|
EVOLUSI
1.
Teori evolusi
menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu
lama.
2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya evolusi adalah mutasi, seleksi alam, perkawinan
tak acak, aliran gen, dan genetic drift.
3.
Evolusi
berdasarkan arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi regresif.
Evolusi progresif terjadi apabila individu dapat bertahan hidup,
sedangkan evolusi regresif terjadi apabila individu mengalami
kepunahan.
4.
Evolusi
berdasarkan skala perubahan evolusi dapat dibedakan menjadi makroevolusi dan
mikroevolusi.
5.
Makroevolusi
terjadi bila perubahannya besar, sedangkan mikroevolusi terjadi bila
perubahannya kecil.
6.
Evolusi
berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi evolusi divergen dan konvergen.
Evolusi divergen adalah apabila perubahannya berasal dari satu spesies
menjadi banyak spesies baru, sedangkan evolusi konvergen apabila perubahannya
didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ pada garis sama
dari nenek moyang yang sama.
7.
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang
telah membatu, berupa tulang, cangkang, gigi, maupun jejak kaki yang dapat
digunakan sebagai bukti terjadinya proses evolusi.
8.
Palaentologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
fosil.
9.
Teori
asal-usul makhluk hidup terdiri atas teori Abiogenesis dan teori Biogenesis
10.
Teori
abiogenesis menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati,
sedangkan teori biogenesis menyebutkan makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup sebelumnya.
BIOTEKNOLOGI
1.
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip
ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk untuk kepentingan
manusia.
2.
Bioteknologi
dibedakan menjadi dua yaitu secara tradisional atau konvensional dan secara
modern.
3.
Bioteknologi
tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses kimia,
dan proses genetik secara alami. Dilakukannya berdasarkan pengalaman yang
sebenarnya sudah mengandung prinsip-prinsip ilmiah. Produk tersebut dilakukan
berdasarkan pengalaman dan diwariskan secara turun temurun, tanpa memahami
organisme yang berproses dan reaksinya yangNtimbul. Bioteknologi tradisional
ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan umumnya
belum dapat diproduksi secara massal.
4.
Pelaksanaan
bioteknologi secara modern. Bioteknologi modern ditandai dengan
ditemukannya struktur DNA. Bioteknologi modern adalah bioteknologi berdasarkan
manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi
gen-gen spesifik dan memindahkan pada organik yang berbeda seperti
bakteri, tumbuhan, dan hewan. Bioteknologi modern ini tidak bisa lepas dari
ilmu lain misalnya ilmu biokimia, genetika, biologi molekuler, fisika,
mikrobiologi, dan biologi sel.
5.
Pada dasarnya
bioteknologi mempunyai komponen-komponen yaitu adanya bahan yang akan
diproses, organisme yang melakukan proses, prinsip-prinsip ilmiah dalam
proses, dan hasilnya berupa produk.
6.
Beberapa
contoh dari bioteknologi tradisional, yaitu pembuatan tempe, tape, kecap,
yoghurt, dan antibiotik penicilin.
7.
Beberapa
contoh dari bioteknologi modern adalah rekombinasi DNA, fusi sel, teknik
hibridoma, transfer inti, kloning, bayi tabung, inseminasi buatan, kultur
jaringan, seleksi fenotipe, hidroponik, penghasil asam amino, penghasil
alkohol, pemisah logam dari bijihnya, gas bio, pencerna limbah, pemisah logam
berat, dan penggunaan teknologi nuklir.
Perkembangan
bioteknologi memberikan dampak positif dan negatif
|
0 komentar:
Posting Komentar